Senin, 29 Desember 2008

Siapkan Anak Cerdas Sejak dari Kandungan

*Membangun Kecerdasan Otak dan Spiritual Anak


BILA Shakespeare mengatakan "Apalah arti sebuah nama..." maka Prof Dr Jalaluddin Rakhmat, tokoh cendikiawan dan mubaligh Islam terkemuka di Indonesia ini berpendapat, "Nama adalah doa bagi pemiliknya...".

Laporan Anita Anggriany

INI penting bagi calon orang tua maupun mereka yang akan memiliki anak lagi. Jangan pernah abaikan nama untuk anak. Karena ternyata nama mengandung makna sangat dalam yaitu doa yang sepanjang kehidupan anak akan dirasakannya.
Inilah yang disampaikan oleh Prof Jalaluddin Rakhmat dalam Seminar "Bila Sufi mendidik Anak Dampak Doa terhadap Kecerdasan dan Spiritual Anak" yang diselenggarakan Yayasan Amalia Insani di Gedung IMMIM, Kamis, 6 November 2008.
"Semua orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi terbaik dan kebanggaan keluarga," ujar Jalaluddin. Tetapi dia mengingatkan bahwa untuk menghadirkan anak yang seperti didambakan, orang tua harus mempersiapkan diri sejak anak masih dalam kandungan ibunya.
Yang pertama adalah mempersiapkan nama anak yang baik sebelum dia dilahirkan. Menurut Jalal yang juga salah satu ahli tafsir Alquran di Indonesia ini, Nabi Muhammad SAW seringkali menggantikan nama orang yang kurang bagus dengan nama yang bagus dan indah. "Namun, yang lebih penting lagi adalah pemaknaan dibalik nama itu," tandasnya.
Yang kedua, kata Jalal, adalah rendahkan diri kita di hadapan kekuasaan Tuhan. Artinya, jangan pernah melepas ibadah dan berdoa kepada Allah SWT.
Dalam Alquran kata Jalal, dikisahkan riwayat Nabi Zakaria yang memiliki anak yang luar biasa cerdas, berhati lembut, taat kepada orang tua dan rajin beribadah. Namun, untuk mencapai hal itu, Zakaria harus menunggu berpuluh tahun dan tidak pernah meninggalkan ibadahnya kepada Allah SWT.
Kisah nabi Yahya Alaissalam yang diriwayatkan dalam Alquran, menurut Jalal harusnya menjadi sebuah pembelajaran bagi orang tua dan calon orang tua yang mendambakan anak saleh.
Jalal juga mengingatkan pentingnya untuk memperbanyak ibadah dan berzikir kepada Allah. Juga menjaga setiap pembicaraan yang keluar dari mulut sang ibu dan ayah. "Lakukan puasa bicara yakni hanya berbicara yang baik, benar dan berfaedah," tandas Jalal. Selain itu, penting bagi orang tua untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan halal.

* Sebagai Rahmat
Baik buruknya anak di masa depan, sangat tergantung peran kedua orang tua dan lingkungan sekitarnya. Bahkan kebaikan ini dimulai sejak anak sebelum dilahirkan. "Bagaimana sikap anak di masa depan sangat bergantung juga dari cara pandang orang tua terhadap kehadiran mereka," tandas Jalaluddin Rakmat, pakar komunikasi itu.
Tak sedikit orang tua yang melihat anak sebagai investasi dan aset mereka di masa depan. Karena cara pandang itu, lalu anak dibentuk dengan menyekolahkan di sekolah yang mahal dengan harapan pendidikannya baik, lalu diberikan kegiatan yang padat untuk kehidupan duniawi lalu melupakan kebutuhan naluri anak. Akibatnya mereka menjadi pribadi yang rapuh karena tidak ditunjang dengan nilai-nilai akhlak yang baik.
Ada sejumlah adab yang perlu diperhatikan sebelum kelahiran anak yang harus diindahkan orang tua agar mendapatkan anak yang didambakan.
Jalal mengingatkan bahwa sebelum kelahirannya, orang tua harus memandang anak sebagai ungkapan kasih sayang Allah kepada mereka. Rindukan dan doakan anak yang akan dianugerahkan kepada kita. "Tanamkan pula dalam sanubari kita bahwa anak itu menjadi pelanjut misi kita setelah meninggal dunia," ujarnya.

*Ajarkan Nilai Agama
Setelah mempersiapkan sebelum kehamilan dan kelahiran, pekerjaan orang tua tidak berhenti. Pada masa pertumbuhannya, orang tua harus mengajarkan nilai-nilai agama yang bersumber pada kitab suci. Alquran diyakini mampu mencerdaskan otak anak, melembutkan perasaannya, menyucikan hatinya ,mentakwakan perilakunya, membiasakan berbakti kepada manusia, khususnya significant others.
Dan tak kalah pentingnya adalah mengembangkan social emotional competencenya yaitu empati, perilaku suportif dan kehangatan hubungan interpersonal. (anita@fajar.co.id)

Tidak ada komentar: